Waktu libur panjang kemarin aku iseng-inseng buat roti. Ini bermula ketika aku membuka-buka buku bahasa prancis. Tidak sengaja aku temukan resep yang dulu aku tulis dari guru bahasa prancisku.
Dari pada nonton tv n main-main ga jelas mending buat kue aja di dapur. yuk!
Ini dia roti croissant buatanku :
Terlihat menggiurkan bukan?? hmm yamiiiee.... \(^O^)/ |
Jadi penasaran apa itu roti Croissant? Pengen membuatnya?
Eiitss... Sebentar dulu, sebelum kamu kamu membuatnya labih baik kamu cari tau dulu tentang serba, serbi, dan asal usul roti Croissant ini. Tenang saja akan saya beritahu kok apa itu Croissant.
Roti yang berasal dari Negara Prancis ini dikelal dengan sebutan Croissant atau dalam bahasa indonesia berarti roti bulan sabit. Kenapa bisa disebut roti bulan sabit? ya karena bentuknya rotinya sepeti bulan sabit.
Roti bulan sabit ini adalah sejenis pastei atau makanan yang terdiri dari kulit kue kering dan isi.
Ini dia akan saya beberkan sejarah roti bulan sabit ini.
Croissant ini diciptakan pertama kali pada tahun 1686 di Budapest, Hongaria. Saat itu, pasukan Turki mengepung dan menyusup melalui terowongan bawah tanah. Seorang tukang roti yang sedang bekerja di ruang bawah tanah mendengar suara-suara dari balik dindingnya. Ia melapor pada tentara kota, dan serangan pasukan Turki pun berhasil digagalkan.
Sebagai hadiah, sang pembuat roti hanya meminta hak tunggal untuk membuat pastry khusus untuk memperingati peristiwa bersejarah itu. Ia pun membuat roti berbentuk bulan sabit (crescent) yang merupakan simbol dari Kerajaan Turki Utsmani. Dengan membuat roti dengan bentuk seperti itu, mereka seolah-olah menyantap pasukan Turki dan kaum Muslim lainnya.
Cerita yang menarik, bukan? Kisah itu muncul pada tahun 1938 di sebuah referensi makanan Prancis, Larousse Gastronmique, dengan setting cerita yang sempat berpindah ke Wina, Austria. Sejarah Croissant tersebut banyak dikenal luas oleh masyarakat. Sayang, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa cerita itu benar. Kisah Croissant di atas kemungkinan besar hanya rekayasa. Bisa dibilang, sejarah gelap roti Croissant adalah salah satu mitos di dunia kuliner.
Kenyataannya adalah, bahwa tidak ada yang tahu dimana dan kapan Croissant pertama kali dibuat. Yang pasti, bukan di Budapes atau di Wina, melainkan di Prancis. Kata Croissant pertama kali muncul dalam kamus pada tahun 1863. Diduga, Croissant muncul tak lama sebelum itu, tidak kurang dari tahun 1850.
Resep Croissant dipublikasikan tahun 1891. Akan tetapi, resep itu menghasilkan roti Croissant yang berbeda dengan yang kita kenal sekarang. Resep yang menjadi asal mula Croissant sekarang baru ditemukan tahun 1905; masih di Prancis.
Saat ini Croissant adalah roti yang selalu disajikan hampir setiap sarapan pagi di Eropa dan Amerika. Di Prancis, Croissant dibuat tanpa isi dan dimakan tanpa ditambah mentega. Sementara di negara-negara lain, Croissant bisa diisi dengan cokelat, daging, dan lain sebagainya. Hmm..
Sudah capek saya panjang lebar menjelaskan Roti bulan sabit sekarang sudah saatnya ayo kita buat rotinya. Tidak sulit ko membuatnya hanya saja membutuhkan kesabaran yang extra. hehe ^O^...
Sebelumnya kita harus menyiapkan semua bahan-bahannya. Tidak susah ko untuk mendapatkan bahannya. Diwarung sebelah juga ada.
Bahannya :
- 1000 gram Tepung Terigu Protein Rendah. Bagi menjadi 3
- 2,5 ons Ragi Instan
- 1/2 sendok teh Garam
- 3 sendok makan Gula
- 1/4 cangkir Air Hangat
- 1 cangkir Susu Cair
- 1 1/2 cangkir Mentega Tawar
- 1/2 cup Heavy Cream
Bahan Olesan :
1 butir Telur
1 sendok makan Air
Cara Membuatnya :
- Mentega : Taburkan 1/3 bagian tepung dengan mentega lalu diuleni dengan tangan sampai tercampur. Lalu dinginkan sampai dingin, sekitar 2 jam.
- Adonan : campurkan 1/3 bagian tepung dengan garam dan gula dalam mangkuk. Larutkan ragi dalam air hangat (38 derajat C) dan sisihkan hingga berbusa, sekitar 10 menit. Sementara itu, hangatkan susu dan heavy cream. Tambahkan ragi, susu, dan krim ke dalam campuran tepung, aduk rata.
- Sisa tepung terakhir untuk membuat adonan lembut dan tidak lengket. Uleni sampai halus sekitar 5 menit. Tempatkan adonan dalam mangkuk dan tutup dengan plastik. Dinginkan selama 1 jam.
- Untuk memulai proses rolling dan lipat, baik adonan dan mentega harus berada pada suhu ruang yang sejuk. Gulung adonan menjadi persegi. Lagu tempatkan mentega diatasnya (tumpaang tindih). Lalu roll lagi.
- Gunakan rolling pin untuk roll adonan menjadi persegi panjang. Mentega harus lembut untuk mengeroll, jika mentega mulai mencair segera bungkus adonan dengan plastik lalu dinginkan sebelum melanjutkan. gulung adonan menjadi persegi panjang, sekitar 8-18 inci. Lipat panjang adonan menjadi 3 bagian.
- Jika adonan masih dingin, dapat melanjutkan melipat yang lain. Jika tidak, membungkusnya dalam plastik dan dinginkan selama 45 menit sampai 1 jam. Keluarkan adonan dari kulkas dan biarkan selama 10 menit sebelum menggulungnya lagi.
- Gulung lagi adonan menjadi persegi panjang. Lalu bungkus dengan plastik dan dinginkan selama 1 - 2 jam.
- Keluarkan adonan dari kulkas dan istirahatkan pada suhu kamar selama sekitar 20 menit. Gulung adonan menjadi persegi panjang lagi dan lipat menjadi 3 bagian. Bungkus dengan plastik dan dinginkan selama 4-6 jam atau semalaman.
- Untuk membentuk croissant, roll adonan menjadi 10 persegi panjang. Gunakan roda pizza atau pisau tajam untuk memotong adonan menjadi segitiga. Dinginkan selama 15-20 menit jika perlu.
- Gulung adonan segitiga itu menjadi batang kayu, ujung segitiga harus berada di bawah tubuh croissant agar tidak terurai. Tekuk di bangian pinggir untuk membentuk bulan sabit. Ulangi dengan sisa adonan.
- Letakkan adonan dalam loyang dan biarkan adonan selama 1-2 jam hingga mengembang.
- Panaskan oven sampai 220 derajat C. Kocok telur dengan sendok makan air. Olesi croissant dengan telur lalu panggang dalam oven sampai coklat tua.
- Dinginkan sebelum disantap . . .
Aiiihh mantaaaaaaaaap . . . . .
Akhirnya proses demi proses terlewati juga dan tinggal kita santap santap santap... hmmmm nyamiiiiee.....
Pas banget ini buta breakfast ditambah Butter n Cofee.
SELAMAT MENCOBA . . . . . .~\(^O^)/~. . . .